27 Maret 2008

Hutang Ibu Kepadaku

Terharu juga membaca tulisan-tulisan dari teman saya farishabib.

Saya jadi ingat khutbah khotib pada shalat Jumat dulu (lupa tanggalnya). Pada waktu itu khatib bercerita kisah yang sangat mengharukan, antara seorang Anak dan Ibunya.

Ceritanya begini,




Tidak seperti biasanya, dalam satu minggu ini si Ibu kadang menyuruh si Anak untuk bantu pekerjaan Ibu sehari-hari seperti pergi ke warung, menyapu dan mencuci piring. Setiap kali si Anak disuruh, dia selalu mencatat pekerjaannya di buku tulis.

Suatu saat dia menghampiri Ibunya sambil berkata,

“Ibu, aku mau minta upah untuk kerjaku selama ini. Aku sudah mencatatnya, Bu.
Untuk pergi ke pasar upahnya 500 rupiah, tambah nyapu lantai 500 rupiah, tambah cuci piring 700 rupiah, jadi 1.700 rupiah. Dikalikan satu minggu hutang Ibu semuanya jadi 11.900 rupiah, Bu!”

Si Ibu hanya berlinang air mata sambil tersenyum kemudian mengambil catatan si Anak tersebut. Di bawah catatan si Anak, Ibu menulis:

“Untuk mengandungmu 9 bulan, gratis. Untuk menyusuimu 2 tahun, gartis. Untuk menjagamu malam hari, gratis. Untuk sekolahmu, gratis.”

“Untukmu semuanya gratis Anaku”

Si Ibu mengembalikan catatan tersebut pada si Anak, kemudian si Anak membacanya. Dijatuhkannya catatan tadi oleh si Anak sambil, menangis kemudian merangkul ke pelukan Ibu.

“Ibu, maafkan aku...!!!”




Jadi, berapa Hutang Ibu Kepadaku.....?

1 komentar:

TWOFS BLOG mengatakan...

hiks hiks...jadi inget Ibu...

surga d bawah telapak kaki ibu...itu emang bener...kapan ya bisa mbalasnya...